Tuesday, December 26, 2006

Gudang Garam Rumahku Indonesiaku : Cahaya Asa

Client: PT Gudang Garam Tbk
Product: Gudang Garam Corporate
Version: Rumahku Indonesiaku: Cahaya Asa
Duration: 180"
Agency: Octocomm Asia
Creative Director: Hakim Lubis
Creative Group Head: Eric Hotma
Art Director: Dami Sidharta
Copywriter: Ferro Miryantoro
Business Director: Jimmy Saputra
Account Manager: Fransisca Dinar
Creative Advisor: Jay Subiyakto
Production House: 25 Frame
Executive Producer: Dede Imam
Film Director: Ipang Wahid
Fashion Designer: Edward Hutabarat
Fotographer: Davy Linggar & Oetomo
Music: EGG Production
TC: Grade One
Post: VHQ

Akhirnya TVC dan print ad GG terbaru ini tayang juga. Hasil kerja keras selama ini hasilnya sudah bisa dilihat. Well, proyek ini banyak ngasih pelajaran buat gw pribadi. Skalanya yang besar dan orang2 yang terlibat didalamnya ngasih gw pengalaman dan pelajaran baru yang berharga.

Proses pengerjaannya, dari mulai konsep, pre-pro, produksi, dan post-pronya sangat proper. Paling proper sepanjang karir gw di advertising (yang baru 5 bulan). Semua tahapannya ngasih gw pengalaman yg baru, yg ngebuka mata gw, kaya' yg gw tulis di post terakhir gw. Termasuk pengalaman gw pertama kali naek helikopter.. hahaha norak ya gw...

Anyway, semoga semua suka. Komennya juga gw tunggu ya!!

Enjoy!!




P.S.:

Makasih banget buat yang udah ngasih komen... Karena banyak yang nanya, gw akan coba jelasin sedikit pemikiran dibelakang iklan ini.

OBJECTIVE:
PT Gudang Garam Tbk ingin melakukan sebuah campaign untuk membangun persepsi bahwa PT Gudang Garam adalah perusahaan produsen rokok nasional dan dapat mewakili Indonesia.

CREATIVE ROUTE:
Campaign Gudang Garam Corporate akan bersifat tactical, memanfaatkan momen2 nasional seperti hari kemerdekaan, tahun baru, dll. Setiap iklannya akan kental nuansa Indonesianya baik dari segi visual maupun audionya. Berbeda dengan kebanyakan iklan layanan masyarakat yang sering mengangkat sisi negatif dan bersifat kritis, campaign ini bertujuan untuk mengembalikan perasaan bangga sebagai orang Indonesia dan membuka mata audience bahwa Indonesia bukan hanya korupsi, gempa, tsunami, dll, tapi juga memiliki kekayaan alam dan kebudayaan yang beraneka ragam.

WHAT TO SAY:
Untuk moment tahun baru, pesan yang ingin disampaikan adalah "harapan baru" yang kita analogikan sebagai cahaya (senjata yang dibakar dan dilempar ke angkasa) dan diberi nama CAHAYA ASA.

VISUAL CONCEPT:
TVC ini tidak ingin menjadi terlalu tradisional dan bertutur tapi lebih kontemporer dan surealis (gw gak suka istilah postmodern). Indonesia ditampilkan bukan hanya dari landscape, tapi juga kebudayaan seperti pakaian, tarian, lukisan (animasi lukisan bali), senjata dan perabot. Didalamnya juga kita sisipkan keberagaman suku dan persatuan dengan membentuk 5 kelompok yang diwakili dengan 5 wanita sebagai simbol ibu pertiwi.

COPY CONCEPT:
Seperti disebutkan di atas, Harapan diolah menjadi "cahaya asa". Tidak seperti iklan Gudang Garam 17an yang menggunakan voice over, kali ini copynya dijadikan lirik dan dinyanyikan. "Beragam warna di Indonesia, menyatu dalam gelora. Harumi bumi, hiasi langit, dengan cahaya asa."

CREATIVE OUTPUT:
Seperti yang kalian semua liat di TV.


Gw yakin iklan ini masih sangat jauh dari sempurna. Misalnya, ucapan selamat natal yang akhirnya membuat pesan iklan ini bias. Ada beberapa pertimbangan yang akhirnya menuntut untuk menyisipkan pesan selamat natal di iklan ini, beberapa saat sebelum tayang.

Gw masih mengharapkan masukan nih.. biar kedepannya gw bisa bikin yang lebih baik lagi...

Friday, December 08, 2006

Bukan cuma bisa ngaco....

Harus jago ngonsep
Dulu jaman gw kuliah, yang ada di kepala gw seorang art director itu yang penting harus jago ngonsep. Hahahaha... Sebuah pikiran yang sangat tolol. "Pokoknya, kalo mau jadi art director itu harus bisa bikin konsep yang bagus!". Yang penting kreatif, bisa bikin iklan yg bagus. Ga peduli skill laennya ada apa enggak, bisa ngedisain apa enggak, dst...

Goblok!!
Ternyata apa yang ada di kepala gw waktu itu dan gw bungkus dengan kata "konsep", bukan lah konsep yang sesungguhnya. 'Konsep' yang ada di kepala gw waktu itu ternyata hanyalah 'ide', 'ideation', yang akhirnya sebagus apapun gak akan berguna kalau gak ada 'direction' yang bener. 'Direction' inilah yang ternyata adalah 'konsep' yang sebenarnya... Bingung? Sama!

Anyway, akhirnya gw mengambil kesimpulan (yang sebenarnya sudah disimpulkan oleh banyak orang tapi baru gw akui kebenarannya) bahwa ternyata ada lima hal yang harus dimiliki oleh seorang art director. 5 hal ini harus dimiliki kalo art director tersebut gak mau karirnya berhenti di Sr. Art Director (itupun kalo dia bisa sampe kesana). 5 hal itu adalah (bismillah, semoga gak salah (gila.. rhyming)):


Creating Direction
Sederhananya, berpikir strategis. Mencerna permasalahan dengan baik, menganalisa, dan menemukan solusi dan menentukan arahnya. Creating direction bukan berarti mencari ide-ide yang award winning, tapi lebih dari itu, Mencari kemungkinan-kemungkinan yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan, dan menetukan jalur mana yang paling tepat dan harus ditempuh. Banyak hal yang gak bisa gw jelaskan dalam poin ini karena katanya creating direction adalah poin yang paling susah diantara kelima poin ini. Untuk bisa mengerti poin ini lebih jelas, coba tanya ke orang yang berpengalaman... seorang CD misalnya...


Generating Ideas
Well, semua orang pasti ngerti poin ini. Banyak orang yang punya ide-ide gila. Setiap hari di internet banyak banget gw liat print ad-print ad baru dengan ide-ide yang keren-keren banget. Yang harus diinget adalah, ide yang bagus--bahkan yg award winning-- tetap harus sesuai dengan directionnya (tentunya direction yg bener), yang juga berarti menjawab permasalahan. Ini yang kita, termasuk juga gw, sering lupa. Dulu gw pikir art director itu yg penting punya poin ini, ternyata gw salah. hahahaha... Hati-hati buat para mahasiswa yang pengen jadi art director, lo gak akan bisa apa2 kalo cuma punya poin ini doang. Jadi, baca terus artikel ini sampe abis... :)


Crafting
Ini yang baru gw sadar!! Ternyata crafting bukan soal seberapa jago kita ngedisain atau seberapa jago kita pake photoshop. Crafting itu soal sense!! Dan ternyata banyak hal yang termasuk dalam poin ini. Intinya, seorang art director harus tau idenya harus dieksekusi seperti apa dan dengan cara apa agar hasilnya bisa maksimal.

Untuk pengerjaan sebuah TVC misalnya, Art director harus menguasainya dengan detail. Pemilihan film director yang tepat untuk boardnya yang nantinya akan mempengaruhi treatment-nya, art direction pada setiap elemen (set, properti, wardrobe, make up, styling, dll), color scheme pada setiap scene, editing, grading, special effect, animasi, 3D, musik, scoring, dll.

Pada pengerjaan sebuah print ad, art director harus mengerti tentang ruang waktu yang terbatas dan berhenti, fotografi, simbol, gestalt, ilustrasi, tipografi, tehnik cetak dan pra cetak, dll. Huruf misalnya, banyak orang memandang huruf gothic sebagai sesuatu yang berbau satanic. Sangat cocok digunakan dalam poster konser rock atau poster film horor. Padahal huruf gothic atau black letter awalnya adalah huruf yang digunakan di gereja-gereja (bener gak ya? kalo gak salah sih bener..). Penting untuk tau keluarga huruf dan sejarahnya agar tidak salah dalam penggunaannya (gw pernah liat ada kartu lebaran yang ditulis dengan huruf keluarga carolingian minuscule dan uncial yang huruf gereja).

Art director harus menguasai hal ini, bukan hanya prinsipnya, tapi juga prosesnya, dan yang terpenting punya sense yang kuat agar semuanya bisa maksimal dan menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling mendukung. Sense dan prinsip kerja bisa dikuasai dengan memperbanyak referensi, tapi untuk dapat mengerti prosesnya cuma bisa dikuasai dengan terjun langsung.


Communicating
Pernah gak ada seorang temenlo yang mencoba menceritakan betapa bagusnya sebuah lagu baru yang belom pernah lo denger dengan menyanyikannya dengan suaranya yang falsnya minta ampun? Lo pasti gak akan ngerti dimana letak bagusnya lagu itu.

Kira-kira gitulah seorang art director yang gak bisa ngomong. Art director yang gak percaya diri, minderan, pemalu, dan gak punya skill komunikasi gak akan bisa menyampaikan idenya dengan baik, sebagus apapun idenya itu, dan lawan bicaranya gak akan mengerti dimana letak bagusnya ide itu.

Poin ini juga mencakup penguasaan bahasa inggris dan manajemen. Manajemen yang dimaksud adalah manajemen orang. Tim elo misalnya. Penguasaan poin ini adalah salah satu poin yang akan menentukan apakah karir kita akan berhenti di Sr. art director atau terus naik.


Convincing
Percuma kita punya dagangan sebagus apapun kalo kita gak bisa ngejualnya. Untuk bisa ngejual berarti kita harus bisa ngeyakinin orang untuk ngebeli dagangan kita itu. Jadi, selain art director harus bisa bikin ide yg bagus, dia juga harus bisa ngeyakinin kliennya (atau minimal CDnya) untuk make idenya itu. Banyak ide bagus yang berakhir di tempat sampah. Bisa meyakinkan orang untuk nerima ide kita itu sangat penting. Seorang penjual yang baik bahkan bisa ngejual tai... Tapi jangan lupa dengan 3 poin pertama. Sehebat apapun lo ngejual, percuma aja kalo lo cuma jualan tai...


Jadi...
Masih banyak hal yang harus gw (dan mungkin elo) pelajarin untuk bisa jadi art director yang baik. Gw jadi inget sama temen gw yang bilang, "kalo mau jadi art director itu yang penting harus ngaco!". Sialan tuh anak.... Gw tabok kalo ketemu lagi...