Friday, December 08, 2006

Bukan cuma bisa ngaco....

Harus jago ngonsep
Dulu jaman gw kuliah, yang ada di kepala gw seorang art director itu yang penting harus jago ngonsep. Hahahaha... Sebuah pikiran yang sangat tolol. "Pokoknya, kalo mau jadi art director itu harus bisa bikin konsep yang bagus!". Yang penting kreatif, bisa bikin iklan yg bagus. Ga peduli skill laennya ada apa enggak, bisa ngedisain apa enggak, dst...

Goblok!!
Ternyata apa yang ada di kepala gw waktu itu dan gw bungkus dengan kata "konsep", bukan lah konsep yang sesungguhnya. 'Konsep' yang ada di kepala gw waktu itu ternyata hanyalah 'ide', 'ideation', yang akhirnya sebagus apapun gak akan berguna kalau gak ada 'direction' yang bener. 'Direction' inilah yang ternyata adalah 'konsep' yang sebenarnya... Bingung? Sama!

Anyway, akhirnya gw mengambil kesimpulan (yang sebenarnya sudah disimpulkan oleh banyak orang tapi baru gw akui kebenarannya) bahwa ternyata ada lima hal yang harus dimiliki oleh seorang art director. 5 hal ini harus dimiliki kalo art director tersebut gak mau karirnya berhenti di Sr. Art Director (itupun kalo dia bisa sampe kesana). 5 hal itu adalah (bismillah, semoga gak salah (gila.. rhyming)):


Creating Direction
Sederhananya, berpikir strategis. Mencerna permasalahan dengan baik, menganalisa, dan menemukan solusi dan menentukan arahnya. Creating direction bukan berarti mencari ide-ide yang award winning, tapi lebih dari itu, Mencari kemungkinan-kemungkinan yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan, dan menetukan jalur mana yang paling tepat dan harus ditempuh. Banyak hal yang gak bisa gw jelaskan dalam poin ini karena katanya creating direction adalah poin yang paling susah diantara kelima poin ini. Untuk bisa mengerti poin ini lebih jelas, coba tanya ke orang yang berpengalaman... seorang CD misalnya...


Generating Ideas
Well, semua orang pasti ngerti poin ini. Banyak orang yang punya ide-ide gila. Setiap hari di internet banyak banget gw liat print ad-print ad baru dengan ide-ide yang keren-keren banget. Yang harus diinget adalah, ide yang bagus--bahkan yg award winning-- tetap harus sesuai dengan directionnya (tentunya direction yg bener), yang juga berarti menjawab permasalahan. Ini yang kita, termasuk juga gw, sering lupa. Dulu gw pikir art director itu yg penting punya poin ini, ternyata gw salah. hahahaha... Hati-hati buat para mahasiswa yang pengen jadi art director, lo gak akan bisa apa2 kalo cuma punya poin ini doang. Jadi, baca terus artikel ini sampe abis... :)


Crafting
Ini yang baru gw sadar!! Ternyata crafting bukan soal seberapa jago kita ngedisain atau seberapa jago kita pake photoshop. Crafting itu soal sense!! Dan ternyata banyak hal yang termasuk dalam poin ini. Intinya, seorang art director harus tau idenya harus dieksekusi seperti apa dan dengan cara apa agar hasilnya bisa maksimal.

Untuk pengerjaan sebuah TVC misalnya, Art director harus menguasainya dengan detail. Pemilihan film director yang tepat untuk boardnya yang nantinya akan mempengaruhi treatment-nya, art direction pada setiap elemen (set, properti, wardrobe, make up, styling, dll), color scheme pada setiap scene, editing, grading, special effect, animasi, 3D, musik, scoring, dll.

Pada pengerjaan sebuah print ad, art director harus mengerti tentang ruang waktu yang terbatas dan berhenti, fotografi, simbol, gestalt, ilustrasi, tipografi, tehnik cetak dan pra cetak, dll. Huruf misalnya, banyak orang memandang huruf gothic sebagai sesuatu yang berbau satanic. Sangat cocok digunakan dalam poster konser rock atau poster film horor. Padahal huruf gothic atau black letter awalnya adalah huruf yang digunakan di gereja-gereja (bener gak ya? kalo gak salah sih bener..). Penting untuk tau keluarga huruf dan sejarahnya agar tidak salah dalam penggunaannya (gw pernah liat ada kartu lebaran yang ditulis dengan huruf keluarga carolingian minuscule dan uncial yang huruf gereja).

Art director harus menguasai hal ini, bukan hanya prinsipnya, tapi juga prosesnya, dan yang terpenting punya sense yang kuat agar semuanya bisa maksimal dan menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling mendukung. Sense dan prinsip kerja bisa dikuasai dengan memperbanyak referensi, tapi untuk dapat mengerti prosesnya cuma bisa dikuasai dengan terjun langsung.


Communicating
Pernah gak ada seorang temenlo yang mencoba menceritakan betapa bagusnya sebuah lagu baru yang belom pernah lo denger dengan menyanyikannya dengan suaranya yang falsnya minta ampun? Lo pasti gak akan ngerti dimana letak bagusnya lagu itu.

Kira-kira gitulah seorang art director yang gak bisa ngomong. Art director yang gak percaya diri, minderan, pemalu, dan gak punya skill komunikasi gak akan bisa menyampaikan idenya dengan baik, sebagus apapun idenya itu, dan lawan bicaranya gak akan mengerti dimana letak bagusnya ide itu.

Poin ini juga mencakup penguasaan bahasa inggris dan manajemen. Manajemen yang dimaksud adalah manajemen orang. Tim elo misalnya. Penguasaan poin ini adalah salah satu poin yang akan menentukan apakah karir kita akan berhenti di Sr. art director atau terus naik.


Convincing
Percuma kita punya dagangan sebagus apapun kalo kita gak bisa ngejualnya. Untuk bisa ngejual berarti kita harus bisa ngeyakinin orang untuk ngebeli dagangan kita itu. Jadi, selain art director harus bisa bikin ide yg bagus, dia juga harus bisa ngeyakinin kliennya (atau minimal CDnya) untuk make idenya itu. Banyak ide bagus yang berakhir di tempat sampah. Bisa meyakinkan orang untuk nerima ide kita itu sangat penting. Seorang penjual yang baik bahkan bisa ngejual tai... Tapi jangan lupa dengan 3 poin pertama. Sehebat apapun lo ngejual, percuma aja kalo lo cuma jualan tai...


Jadi...
Masih banyak hal yang harus gw (dan mungkin elo) pelajarin untuk bisa jadi art director yang baik. Gw jadi inget sama temen gw yang bilang, "kalo mau jadi art director itu yang penting harus ngaco!". Sialan tuh anak.... Gw tabok kalo ketemu lagi...




5 Comments:

At 1:07 PM, Anonymous Anonymous said...

ini tulisan menohok bgt sih...hehehe
apalagi taun pertama kerja...gue berasa paling bego di kantor! hehehe

btw, apa kabar loe Dam? :D

 
At 1:33 PM, Blogger arsdiona said...

Hei Dami...

Maap gw belon sempet liat iklan2 loe di TV, soalnya gw jarang banget nonton TV skarang!

Gw stuju ama poin-poin elo, tapi di nomor satu lo bilang: "berpikir sistematis", yang gw rasa mungkin kurang tepat. Gw keinget omongan salah satu dosen tercinta kita yang bilang bahwa cara berpikir kreatif, dari nature-nya sendiri itu gak sistematis. Gw udah ngerasain sndiri gimana pemikiran gw loncat-loncat dari satu hal ke hal lain waktu gua nyari ide ato apalah yang hubungan sama kerjaan.

Tapi, at the end of the day, kita emang harus bisa "MERUMUSKAN" semua hasil pikiran kita itu secara sistematis. Membuat kesimpulan yang sistematis, kalo perlu secara tertulis (anjing, gw ikutan bersaja, bow!) Jadi boleh saja secara proses di kepala kita pabalatak, tapi pada akhirnya kita bisa membuat urut-urutannya secara sistematis, merumuskannya, dan yang paling penting....

....SANGGUP MENJELASKANNYA SECARA SINGKAT DAN TEPAT PADA ORANG LAIN!!!! TERUTAMA AE DAN KLIEN!!!

Hehehe...gw setuju banget kalo communicating adalah skill yang penting banget dimilikin seorang art director, karena gw udah ngerasain betapa itu memudahkan gw untuk nge-"gol"in suatu ide ke CD ato ECD gw.

Good work, bro! Keep it up!

Diona

 
At 10:15 PM, Anonymous Anonymous said...

ngaco bukan cuma cuma

berpikirlah secara sistematis
Anjing!! apasih ngaco itu?
Mampus Loe..

 
At 10:34 AM, Blogger damisidharta said...

Haha.. untung lo ingetin. Sori gw salah tulis.. Yang gw maksud bukan berpikir sistematis, tapi BERPIKIR STRATEGIS!! Yang sistematis adalah prosesnya...

Makasih diingetin

 
At 7:23 PM, Blogger gorboman said...

I (still) envy you, Dam. :) Dalam waktu 5 bulan, waktu lo nulis artikel ini, lo udah bisa memahami sedemikian banyak soal Art Direction. Gw sendiri dalam sekian tahun berkarya dan setahun belakangan ini memikul tanggung jawab sbg Art Director ternyata baru tau banyak soal AD dari artikel lo ini.

Maybe it's the place I'm in, maybe it's the people I'm with, or maybe... it's just me. I guess we'll never stop learning, wouldn't we?

Thanks for the inspiration, bro. :)


-aria-

 

Post a Comment

<< Home